KOTA METRO yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung) secara geografis terletak pada 5°6’ -5°8’ LS dan 105°17’-105°19’ BT. Kota yang berpenduduk sekitar 152.827 jiwa dengan tingkat kepadatan 2.223 jiwa/km2 ini secara administratif terbagi dalam 5 wilayah kecamatan, yaitu Metro Pusat, Metro Barat, Metro Timur, Metro Selatan dan Metro Utara serta 22 kelurahan dengan total luas wilayah 68,74 km2 atau 6.874 ha.
Batas wilayah Kota Metro adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara; berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah dan dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
- Sebelah Selatan; berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur.
- Sebelah Timur; berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
- Sebelah Barat; berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.
Kondisi Tanah
Kondisi | Metro Pusat | Metro Barat | Metro Timur | Metro Selatan | Metro Utara |
Jenis | Podzolik merah | Podzolik merah | Podzolik merah | Podzolik merah | Podzolik merah |
Permukaan | Datar/rata | Datar/rata | Datar/rata | Datar/rata | Datar/rata |
Ketinggian | 48,07-54,95 dpl | 54,49-57,32dpl | 36,3-58,12 dpl | 31,78-56,65 dpl | 36,94-58,07 dpl |
Berdasarkan karakteristik topografinya, Kota Metro merupakan wilayah yang relatif datar dengan kemiringan <6°,>
Wilayah Kota Metro yang berada di Selatan Garis Khatulistiwa pada umumnya beriklim humid tropis dengan kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25-60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban udara 80%-88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm.
Luas Wilayah Kota Metro per Kecamatan
Kecamatan | Metro Pusat | Metro Barat | Metro Timur | Metro Selatan | Metro Utara |
Luas Wilayah (km2) | 11,71 | 11,28 | 11,78 | 14,33 | 19,64 |
Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan di Kota Metro secara garis besar dikelompokan ke dalam 2 jenis penggunaan, yaitu lahan terbangun (build up area) dan tidak terbangun. Lahan terbangun terdiri dari kawasan pemukiman, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas perdagangan dan jasa, sedangkan lahan tidak terbangun terdiri dari persawahan, perladangan dan penggunaan lain-lain.
Kawasan tidak terbangun di Kota Metro didominasi oleh persawahan dengan sistem irigasi teknis yang mencapai 2.982,15 hektar atau 43,38% dari luas total wilayah. Selebihnya adalah lahan kering pekarangan sebesar 1.198,68 hektar, tegalan 94,49 hektar dan sawah non irigasi sebesar 41,50 hektar.
Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian penduduk Kota Metro pada tahun 2005 bergerak pada sektor jasa (28,56%), sektor perdagangan (28,18), sektor pertanian (23,97%), transportasi dan komunikasi (9,84%) dan konstruksi (5,63%